W
|
ahai hamba
Allah, seringkali engkau menunjukan rasa cinta dan kedekatanmu pada makhluk.
Tetapi engkau sangat jarang menunjukan rasa cinta kepada Allah SWT. Seandainya
dibukakan pintu untuk mencintai Allah, pasti engkau akan menyaksikan berbagai
keajaiban dan mendapat ridha-Nya. Rasa cinta kepada Allah dapat dibuktikan
dengan menunjukan ketaatan kepada-Nya, melaksanakan shalat dua rakaat dimalam
hari, membaca Al-Qur’an, menjenguk orang sakit, menyalatkan jenazah, bersedekah
kepada fakir miskin, membantu saudara muslim lainnya, mengadakan kegiatan dan
aktivitas yang baik, menyebarkan ilmu, ataupun membuang duri di jalan.
Pedang
tak bisa dipakai berperang kecuali dengan bantuan lengan yang kuat. Demikian
pula amal shaleh. Ia membutuhkan seorang mukmin yang ikhlas dalam
mengerjakannya. Ibadah paling ringan yang bisa kau pakai guna menunjukan rasa
cinta kepada Allah adalah berdzikir secara tulus. Sebab dzikir itu bisa
dikerjakan meskipun oleh orang yang sudah tua, oleh orang yang sakit, yang tak
bisa berdiri, rukuk dan sujud, oleh pekerja yang sibuk dengan tugasnya, ataupun
oleh orang yang malas yang sedang berbaring di tempat tidurnya. Allah
berfirman,” Apabila kalian telah menunaikan shalat, berdzikirlah kepada Allah,
dalam keadaan berdiri, duduk, ataupun berbaring.”(A.S. An-Nisa:103).
Ketahuilah
bahwa siapa yang mengarahkan cintanya kepada Allah, Allah juga akan menebarkan
kemurahan padanya,”Orang-orang yang berbuat baik akan mendapat kebaikan (yang
setara) pula bahkan melebihi, “Tetapi, aneh bila seseorang lebih bersahabat dan
mencintai hawa nafsunya-padahal ia merupakan sumber malapetaka-ketimbang
bersahabat dan mencintai Allah. Padahal Allah merupakan sumber kebaikan. Siapa
yang benar-benar ingin berjalan menuju Allah, hendaknya mempunyai tekad yang
kuat.
Bila
muncul pertanyaan, bagaimana caranya bersahabat dengan Allah? Jawabannya,
bersahabat dengan siapapun ada caranya. Bersahabat dengan Allah adalah dengan
mengerjakan perintah-Nya, menghindari larangan-Nya, dan bertawakal kepada-Nya
dalam setiap urusan. Bersahabat dengan kedua malaikat (Raqib dan Atid) adalah
dengan mendiktekan amal-amal kebaikan. Bersahabat dengan Al-Qur’an dan Sunnah
adalah dengan mengamalkan isinya. Bersahabat dengan langit adalah dengan
merenungkannya. Bersahabat dengan bumi adalah mengambil pelajaran darinya.
Persahabatan tidak harus dan tidak mesti dengan melihat dan menyaksikan.
Oleh
karena itu jangan sampai matahari terbit kembali sementara engkau belum
menjadikan-Nya sebagai teman yang tulus dan setia. Maka, bersedekahlah setiap
hari meski dengan beberapa rupiah agar Allah mencatatmu dalam kelompok
orang-orang yang senang bersedekah. Bacalah Al-Qur’an setiap hari walau hanya
beberapa ayat agar Allah mencatatmu dalam kelompok orang yang senang membacanya.
Serta lakukan shalat malam meski hanya dengan dua rakaat agar Allah mencatatmu
sebagai orang yang mengisi malam dengan ibadah.